Salinitas – Pemahaman, Penyebab, Alat Ukur & Cara Menurunkan


Ternyata tidak semua air bahari mempunyai kadar garam atau salinitas yang serupa. Misalnya, lautan di sekeliling daerah Indonesia yang mempunyai tingkat keasinan yang lebih rendah dibanding lautan Atlantik.





Selain itu, ternyata tiap-tiap sumber air tawar pada kawasan tertentu juga mempunyai kandungan garam yang berlawanan. Lalu, apa yang menjadikan hal itu dan apa pengaruhnya?






Pengertian Salinitas





Salinitas yaitu tingkat keasinan atau kadar garam yang terlarut dalam air. Selain kandungan dalam air, kerap kali salinitas juga dipakai selaku istilah kandungan garam dalam tanah.





Disamping istilah salinitas air, terdapat pula istilah salinitas tanah. Salinitas tanah adalah seluruh kandungan garam yang terkandung dalam tanah.





Seringkali kita membedakan air menjadi dua jenis, adalah air tawar dan air asin. Sebenarnya, air tawar juga mengandung kadar garam dalam jumlah tertentu walaupun sangat rendah atau kurang dari 0,05%.





Jika kadar garam yang terkandung antara 3% sampai 5% maka disebut dengan air payau (saline). Sedangkan bila lebih dari 5% maka dinamakan air brine.





Faktor Penyebab Salinitas





Salinitas dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut:





  • Penguapan – Tingkat penguapan yang semakin tinggi disuatu wilayah perairan akan menjadikan salinitas kian tinggi. Sebaliknya, jikalau tingkat penguapan rendah maka kadar garamnya cenderung rendah.
  • Curah Hujan – Semakin tinggi intensistas curah hujan di suatu daerah perairan, maka kadar garam akan kian rendah. Sebaliknya, jika curah hujan srenfah maka kadar garamnya akan makin tinggi.
  • Muara Sungai – Pada kawasan perairan laut yang menjadi muara banyak sungai, maka salinitasnya condong rendah dibandingkan perairan maritim yang memiliki sedikit muara sungai.




delta sungai




Air laut ialah air saline yang mengandung garam sekitar 3,5%. Akan tetapi, terdapat pula danau atau lautan yang memiliki kadar garam lebih tinggi dibanding air maritim secara umum. Misalnya yaitu Laut Mati yang mempunyai kadar garam hingga 30%.





Meski secara umum kadar garam laut di dunia sekitar 3,5% namun dibeberapa daerah mempunyai salinitas yang berlawanan-beda. Air bahari yang paling tawar terdapat di daerah timur Teluk Finlandia dan utra Teluk Bothnia yang menjadi bagian dari Lau Baltik.





Kemudian, air bahari yang paling asin yakni Laut Merah alasannya adalah dipengaruhi suhu dan tingkat penguapan yang tinggi, curah hujan rendah dan sedikit menampung aliran air tawar dari sungai.





Tabel Salinitas Air – Berdasarkan Persentase Garam Terlarut





Air TawarAir PayauAir SalineBrine
< 0.05 %0.05 – 3 %3 – 5 %> 5 %




Asal Usul Garam Laut





Mengapa air laut asin? Pertanyaan ini seringkali sulit dijawab dan dijelaskan.





Terdapat teori yang menerangkan bahwa asinnya air laut disebabkan oleh kandungan-kandungan yang dibawa oleh air sungai menuju ke lautan. Kandungan ini berasap dari erosi batuan darat, tanah, air hujan, serta berasal dari tanda-tanda alam lainnya.





Jika teori ini benar, tentunya susunan kimiawi air sungai tidak akan jauh berlainan dengan susunan kimia air maritim. Akan tetapi, ternyata keduanya memiliki perbedaan yang signifikan seperti yang terlampir berikut ini:





NAMA UNSURAIR LAUTAIR SUNGAI
Klorida55,045,68
Natrium30,615,79
Sulfat7,6812,14
Magnesium3,693,41
Kalsium1,1620,29
Kalium1,12,12
Bikarbonat0,41
Karbonat35,15
Brom0,19
Asam borak0,07
Strontium0,04
Flour0
Silika11,67
Oksida2,75
Nitrat0,9




Ada pula pernyataan lain yang mengungkap asal usul garam di lautan, yakni melalui proses outgassing. Proses outgassing adalah merembesnya gas dari kulit bumi ke dasar permukaan maritim. Dalam gas-gas / zat-zat ini terkandung garam yang kemudian tercampur dengan air.





Zat-zat yang terlarut tersebut membentuk garam yang diukur dengan perumpamaan salinitas dan dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu:





  1. Konstituen Utama: Cl, Na, SO4, dan Mg
  2. Gas Terlarut: CO2, N2, dan O2
  3. Unsur Hara: Si, N, dan P
  4. Unsur Runut: I, Fe, Mn, Pb, dan Hg




Alat Pengukur Salinitas





Untuk mengukur tingkat salinitas yaitu dengan memakai alat berjulukan refraktometer dan salinometer. Secara umum, alat ini melakukan pekerjaan berdasarkan prinsip pembiasan cahaya.





Kadar garam dalam air mampu diketahui melalui indeks bias cahaya dari sampel yang diukur. Alat ini cocok dipakai pada kawasan yang memiliki banyak cahaya atau di luar ruangan yang terkena sinar matahari secara langsung.





salinometer




Sedangkan salinometer yakni alat pengukur salinitas yang dipakai pada laboratoriaum. Alat ini memiliki tingkat kecermatan tinggi dengan cara kerja mengukur kepadatan air dari sampel. Salinitas sampel diukur berdasarkan daya hantar listrik, dimana makin tinggi daya hantar maka makin besar pula salinitas.





Pengaruh Salinitas Terhadap Organisme





Melalui seleksi alam dan adaptasi, aneka macam organisme bisa mengikuti keadaan dan toleran kepada kadar salinitas tertentu.





Namun, jika kita mencoba menempatkan kepiting maritim di air tawar, maka hewan ini tidak akan bertahan sebab tidak toleren terhadap salinitas yang rendah. Begitu pula jikalau kita menempatkan ikan air tawar pada air bahari, maka ikan tersebut akan secepatnya mati.





Organisme tanaman tertentu juga dapat menyesuaikan dengan kandungan garam daerahnya. Misalnya tumbuhan yang berkembang didaerah pesisir, mirip pohon mangrove yang bisa hidup di habitat perairan air asin.





Peta Salinitas Laut Dunia





Saat ini, NASA telah berhasil membuat peta salinitas bahari dunia lewat pengukuran khusus yang telah dikerjakan. Peta ini memperlihatkan kadar garam di seluruh samudera yang dibedakan berdasarkan instensistas warna.









Warna merah dan kuning mengindikasikan kadar garam tinggi, sedangkan warna biru dan ungu mengindikasikan kadar garam yang lebih rendah.





Dengan pertumbuhan ini, peneliti dapat memperoleh gambaran yang lebih rinci perihal teladan iklim dan pergerakan air tawar di seluruh dunia.





Cara Menurunkan Salinitas Air Laut





Prediksi perihal peristiwa kelangkaan air bersih di kurun depan menciptakan para peneliti berusaha dan mencari cara bagaimana mencari sumber air tawar lainnya. Salah satu alternatifnya adalah mengolah air maritim yang asin dan menurunkan kadar garamnya sehingga dapat disantap insan.





Cara untuk menurunkan kadar garam air maritim yakni melalui proses distilasi, pengunaan membran, serta metode reverse osmosis atau RO.





Air maritim yang telah sukses dihilangan kadar garamnya disebut dengan desalinasi, sedangkan produk sampingannya dinamakan brine, adalah larutan garam yang berfokus tinggi sampai 35.000 mg per liter garam terlarut.


0 Response to "Salinitas – Pemahaman, Penyebab, Alat Ukur & Cara Menurunkan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel