Ternak Jangkrik Sukses – Jenis, Kandang, Pemilihan Bibit, Pakan & Proses Panen


Ternak jangkrik ternyata mampu dijadikan sebuah kesempatan perjuangan yang prospektif. Jangkrik adalah serangga yang umum didapatkan di tempat pedesaan.





Di desa, suara nyanyian jangkrik sering terdengar di malam hari. Suaranya yang saling bersahutan tersebut mampu menyejukkan hati sehingga siapapun yang mendengarnya seolah terbawa ke nuansa alam nan tentram.





Siapa sangka, serangka kecil ini memiliki kesempatanyang begitu menggiurkan sebab jangkrik mampu diternakan sebagai bahan pangan beberapa binatang lain, seperti burung, ikan, dan juga reptil. Kaprikornus tak heran, kalau pada alhasil usul jangkrik cukup tinggi di pasaran.





Meski ketika ini bisnis ternak jangkrik condong meredup, tetapi prospeknya masih tetap ada. Bahkan, kita mampu menjadikannya menjadi tren yang kembali hidup mengingat kian banyak orang yang kesengsem untuk memelihara aneka jenis hewan di rumah.





Jangkrik yakni salah satu jenis serangga herbivora yang mengonsumsi dedaunan muda selaku kuliner sehari-harinya. Beberapa jenis daun yang diminati jangkrik yakni sawi, selada, mentimun, bayam, sampai daun pepaya.





Mengingat jenis pakannya yang tidak terlalu sukar, ternak jangkrik menjadi salah satu alternatif bisnis yang tidak terlampau sulit untuk dikerjakan, utamanya bagi para pemula.





Nah, bila tertarik untuk menjajal peruntungan di bisnis ini, maka ketahui dulu beberapa langkah penting yang perlu dikerjakan supaya ternak jangkrik menghasilkan laba yang menakjubkan. 






Pemilihan Lokasi Ternak





Meski terbilang sederhana, faktanya budidaya jangkrik tidak bisa dilakukan sembarangan. Kita wajib mencari lokasi yang tepat untuk beternak jangkrik demi menghindari terjadinya gagal panen.





ternak jangkrik




Beberapa lokasi paling cocok untuk beternak jangkrik antara lain:





1. Tempat Tenang dan Sunyi





Agar ternak jangkrik yang kita kerjakan berlangsung dengan lancar tanpa hambatan, maka langkah pertama yang mesti diperhatikan yaitu memilih daerah yang hening, sunyi, teduh dengan sirkulasi udara yang baik.





Hal tersebut bertujuan agar jangkrik mampu berkembang dan meningkat dengan baik. Perlu kita ingat, jangkrik akan merasa stres bila berada di tempat ramai dan panas.





2. Bebas Ancaman Predator





Berikutnya yang mesti kita perhatikan ketika hendak beternak jangkrik ialah menentukan lokasi yang bebas dari ancaman segala macam predator mematikan. Kehadiran predator jangkrik akan membuat kita mengalami kerugian cukup besar.





Predator bukan sekadar memangsa jangkrik yang kita ternak, namun juga membuatnya cemas dan stres. Ketika jangkrik-jangkrik tersebut stres maka kemajuan dan perkembangannya pun menjadi terhambat.





Kandang Ternak Jangkrik





Kandang adalah salah satu kunci utama dalam melaksanakan bisnis ternak jangkrik. pengerjaan kandang jangkrik tidak membutuhkan biaya yang terlalu besar. Kita bahkan mampu membuatnya sendiri dari materi-materi sederhana di sekitar.





Berikut yaitu beberapa cara yang mampu dikerjakan untuk membuat kandang jangkrik secara mandiri, yakni:





  • Kita mulai dengan menciptakan kotak yang yang dibuat dari papan atau tripleks dengan tulang dari kayu kaso atau kayu reng berukuran panjang sekitar 100 cm, lebar 60 cm dan tinggi 40 cm. Beri lem pada setiap sambungan dan sudut peti supaya jangkrik yang baru menetas tidak bisa keluar melalui celah-celah sambungan.
  • Pastikan permukaan atas mampu dibuka dan ditutup memakai engsel. Beri lubang ventilasi berukuran 50 cm x 7 cm pada bab depan dan belakang sangkar. Posisi lubang berada sekitar 10 cm dari atas dan jangan lupa untuk menutup ventilasi tersebut menggunakan kawat semoga jangkrik kecil tidak kabur.
  • Beri celah di bab pinggir untuk pegangan. Tujuannya untuk mempermudah dikala mengangkat atau menggeser kotak sangkar tersebut. Setelah itu, tentukan di sekitarsegi bab dalam diberi isolasi plastik kira-kira 10 cm supaya jangkrik tidak merayap ke atas.
  • Selanjutnya yang terakhir yakni memasang kaki-kaki pada keempat sudut kotak dengan tinggi sekitar 10 cm. Nantinya, keempat kaki tersebut akan diberi mangkuk untuk memuat air agar tidak ada hama yang masuk ke dalam sangkar. Hama ternak jangkrik misalnya adlaah semut.
  • Kita bisa membuat kandang jangkrik ini dalam bentuk bertingkat supaya menghemat ruang.




Memilih Bibit dan Induk Jangkrik Ternak





Langkah selanjutnya yang perlu kita lakukan ketika beternak jangkrik ialah menentukan bibit dan indukan. Biasanya spesies jangkrik yang dibudidayakan yaitu jenis G. miratus dan G. testaclus. Kedua jenis jangkrik ini mampu kita peroleh di toko pakan burung yang menawarkan aneka makanan-masakan hidup.





budidaya jangkrik




Selain membelinya di toko pakan binatang, kita juga mampu mencari bibit atau indukan jangkrik ini di alam bebas. Namun, kita perlu memperhatikan beberapa poin berikut, yaitu:





1. Indukan Jangkrik Betina





Jika kita ingin mencari indukan betina, maka tentukan kondisi sungut atau antena jangkrik dalam kondisi panjang, utuh atau lengkap. Indukan betina yang bermutu juga memiliki kaki lengkap biar mampu melompat dengan tangkas dan sigap. Selain itu, badan dan bulunya berwarna hitam mengkilap.





Usahakan untuk mendapatkan indukan jangkrik betina berskala besar yang bisa mengeluarkan cairan khusus, baik itu dari lisan ataupun tubuhnya ketika dipegang.





2. Indukan Jangkrik Jantan





Jika ingin mendapatkan indukan jantan yang berkualitas super, maka pastikan jangkrik tersebut mampu mengeluarkan bunyi derik yang nyaring tepat. Pastikan juga kondisi tubuhnya mempunyai permukaan sayap atau punggung yang bergairah dan bergelombang tanpa ovipositor di bagian ekornya.





Proses Perkawinan Jangkrik





Alangkah baiknya bila kita memisahkan tempat untuk mengawinkan jangkrik dengan tempat pembesaran anakan. Pastikan juga keadaan sangkar dibuat semirip mungkin dengan habitatnya di alam bebas.





Untuk memanipulasinya, kita bisa mengolesi dinding sangkar dengan tanah liat atau aneka dedaunan kering mirip daun pisang, jati, sampai serutan kayu.





Perlu kita ingat, jangkrik yang akan dikawinkan harus berasal dari spesies yang sama. Sebab, kalau indukan jantan dan betina berasal dari spesies yang berlainan maka perkawinan tersebut akan gagal dan tidak akan pernah terjadi.





Cara paling mudah mengawinkan jangkrik adalah memasukkan indukan jantan dan betina ke dalam kandang dengan perbandingan 2:10. Siapkan bak pasir atau tanah di dalam sangkar tersebut untuk dijadikan media bertelur.





Selama abad kawin, jangkrik jantan akan mengeluarkan suara derik terus menerus dan saling bersahutan. Sementara jangkrik betina yang sudah dibuahi akan menghasilkan telur yang diletakkan di dalam pasir atau tanah.





Kita harus memastikan jangkrik-jangkrik tersebut mendapat asupan pakan yang cukup selama era kawin. Jangan lupa pula untuk senantiasa mencampakkan pakan sisa setiap harinya biar tidak membusuk di dalam kandang.





Pakan Ternak Jangkrik





Setelah telur-telur jangkrik tersebut menetas, maka langkah berikutnya yaitu memberi pakan. Jangkrik yang gres menetas di usia 1 hingga 10 hari umumnya diberi pakan ayam atau voor yang terbuat dari beras merah, kacang kedelai, atau jagung kering yang dihaluskan.





Namun sesudah melalui kurun 10 hari, maka anakan jangkrik tersebut bisa diberi makan sayur-sayuran seperti jagung muda yang ditambahkan timun, singkong, ataupun ubi.





Panen Ternak Jangkrik





Langkah terakhir yang paling dinantikan adalah proses panen jangkrik. Di dalam budidaya jangkrik, ada dua hasil simpulan yang mau kita dapatkan, yaitu telur yang bisa dijual ke peternak jangkrik lain atau jangkrik akil balig cukup akal yang mampu dijual untuk dijadikan pakan hewan yang lain.


0 Response to "Ternak Jangkrik Sukses – Jenis, Kandang, Pemilihan Bibit, Pakan & Proses Panen"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel